' Education is the most powerful weapon which you can use to change the world ' - Nelson Mandela
Pendidikan sejatinya bisa memanusiakan manusia. Pendidikan harus menjadi milik semua orang, tanpa melihat setinggi apa kedudukan sosialnya, profesi dan usianya. Pendidikan adalah proses pemanusiaan yang harus merata di seluruh negeri. Selamat Hari Pendidikan Nasional...
Jadi begini ceritanya, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bintan bekerjasama dengan Sahid Bintan Tourism Institute (SBTI) dan Bintan Resorts mengadakan pelatihan pengembangan bahasa Inggris di Center for Tourism Education (CTE) yang ditujukan kepada para penggiat pariwisata dalam hal ini adalah Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Bintan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pemandu wisata di bidang bahasa dan meningkatkan mutu pelayanan kepada wisatawan. Melalui pelatihan ini pemandu wisata diberikan edukasi sesuai standar yang dibutuhkan oleh pariwisata Bintan saat ini.
Pelatihan ini sangat membantu, apalagi orang-orang yang dilibatkan sebagai instruktur adalah dosen-dosen berpengalaman dan berkompeten, serta telah teruji di bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah Ibu Endang Winduri, Direktur Utama Sahid Bintan Tourism Institute.
Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan dengan menerapkan materi kelas dan lapangan. Selain mendapatkan materi bahasa inggris, peserta juga mendapatkan materi pengantar ilmu pariwisata, etika pemanduan wisata, manajemen pariwisata dan promosi usaha wisata guna menambah pemahaman mengenai penataan dan pengembangan usaha di bidang pariwisata.
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional tentu sangat dibutuhkan dalam dunia pariwisata dan ini menjadi hal paling dasar yang tidak perlu ditawar lagi, mengingat kemampuan berkomunikasi yang baik oleh pemandu wisata akan memberikan hasil yang baik dan memuaskan, baik kepada wisatawan, pelaku usaha, maupun pemandu wisata itu sendiri. Kurikulum pelatihan bahasa inggris yang diterapkan dalam kegiatan ini dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dasar pemandu wisata.
Penggunaan bahasa Inggris dalam dunia kepemanduan lebih disarankan menggunakan bahasa yang sopan dan diikuti dengan gestur yang baik, apalagi saat menawarkan bantuan kepada wisatawan. Dalam pembahasan ini instruktur benar-benar memberikan penegasan agar melakukan pemilihan kata dan penggunaan struktur bahasa yang disesuaikan dengan tata bahasa inggris. Oleh karenanya dalam setiap topik pembahasan selalu disertai dengan "role play" sebagai prakteknya.
Salah satu yang penting ketika sedang memandu wisatawan adalah pengetahuan geografi atau pemahaman mengenai letak sebuah destinasi. "Giving a direction on map" adalah role play yang sangat membantu peserta dalam mengasah kemampuan explaining, yaitu bagaimana cara menjelaskan suatu lokasi yang ingin dikunjungi oleh wisatawan sesuai dengan peta pada gambar di atas. Selain itu, ada pula tantangan lain yang diberikan oleh instruktur, yaitu membuat guide map bagaimana cara menuju destinasi-destinasi yang ada di kawasan Bintan Resorts.
Simulasi pembuatan itenerary yang akurat dan tepat sasaran, terutama itenerary untuk wisatawan day trip, baik lokal maupun mancanegara. Pada materi ini peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang tugasnya adalah membuat itenerary lengkap dengan penjelasan setiap objek wisatanya. Wow, menantang bukan?
Penanganan wisatawan, apa sih wisatawan itu? mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah menjadi wisatawan namun hanya sebatas memahami bahwa 'tamu adalah raja', hehe... Mengutip dari modul yang dibagikan oleh instruktur, "wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata. Apapun tujuannya yang penting, perjalanan itu bukan untuk menetap dan mencari nafkah di tempat yang dikunjungi". Jadi, kalau ada seseorang yang datang ke tempat kalian dan mengaku sekedar untuk jalan-jalan, tetapi menetap dan bekerja, sudah jelas orang tersebut bukanlah wisatawan, maka perlu untuk ditindaklanjuti. Upss... sepertinya sudah melenceng.
Penanganan wisatawan yang dimaksud adalah bagaimana memberikan arahan berupa panduan awal atau briefing, informasi waktu kunjungan, penyampaian informasi objek wisata dan penanganan saat pemanduan berlangsung.
Penanganan wisatawan yang dimaksud adalah bagaimana memberikan arahan berupa panduan awal atau briefing, informasi waktu kunjungan, penyampaian informasi objek wisata dan penanganan saat pemanduan berlangsung.
Pemandu wisata, saya rasa ini adalah bagian yang sangat relevan dengan profesi peserta pelatihan. Masih dikutip dari modul yang sama, "pemandu wisata adalah seseorang yang memandu wisatawan sesuai dengan bahasa yang digunakannya dan menjelaskan tentang budaya, serta keanekaragaman hayati di suatu objek wisata. Yang mana seseorang tersebut memiliki kualifikasi yang dikeluarkan dan/atau diakui otorotas daerah setempat.
Jadi, buat kalian yang sering melakukan perjalanan wisata dengan memakai jasa agen perjalanan, maka jangan lupa menanyakan apakah paket perjalanan yang mereka tawarkan dilengkapi pemandu wisata atau tidak.
Mengapa perlu menggunakan pemandu wisata atau tour guide?. Berwisata bukan sekedar mengelilingi suatu darah, menginap, mencicipi kuliner atau berfoto di setiap objek wisata, tetapi juga mendapatkan informasi yang tepat dan akurat mengenai objek wisata yang dikunjungi, serta memberikan manfaat kepada masyarakat tempat kita berkunjung.
Sama dengan bidang profesi lain, pemandu wisata juga punya pembagian menurut tugasnya. Ada pemandu wisata lokal (local guide), wisata kota (City tour guide), pemandu lintas batas (Overland guide) dan pemandu wisata khusus (Special interest guide). Let's be a smart tourist...
Pada minggu terakhir peserta melakukan uji kompetensi yang hasilnya akan menjadi syarat kelulusan. Adapun indikator penilaian adalah kemampuan menulis, membaca dan berbicara seperti uji kompetensi bahasa inggris pada umumnya. Sedangkan materi lain lebih kepada praktikum, seperti simulasi membuat paket wisata, menyusun itenerary dan yang tidak kalah penting adalah uji kemampuan guiding menggunakan bahasa inggris dan bahasa asing lain sesuai bidang masing-masing.
Hari terakhir kegiatan, acara penutupan dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan penampilan grup band dari adik-adik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus SBTI, kemudian disusul dengan penyerahan sertifikat pelatihan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Bapak Luki Zaiman Prawira.
Sebagai akhir perjumpaan, peserta dan beberapa pihak yang terlibat dalam pelatihan melakukan foto bersama. Mulai dari Kepala dan Staff Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Direktur Utama Sahid Bintan Tourism Institute, Perwakilan Bintan Resorts dan Instruktur Pelatihan, serta Presiden RI dan Wakilnya seperti yang terlihat pada foto di atas. Hehee....
Terima kasih kepada :
*Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan
*Bintan Resorts
*Sahid Bintan Tourism Institute
*Himpunan Pramuwisata Indonesia Kab. Bintan
*Para pembaca blog yang budiman
Sekian...
8 komentar
Semoga pariwisata Kepri makin maju dan otomatis pelaku usaha terkait juga makin meningkatkan kualitas SDM nya. chayyooo
BalasHapusSalut banget dengan Pemkab Bintan dan pelaku industri pariwisata di Bintan yang menurut saya selalu beberapa langkah lebih maju dibandingkan daerah lain di Kepri. Semoga daerah lain ikut berlomba memajukan industri pariwisata.
BalasHapusWah kerennn banget nih acaranya kak, ia nih sekarang Dunia pariwisata sangat menjanjikan dan menyumbang besar buat pembangunan dan ilmu pariwisata pastinya menjadi sangat penting
BalasHapusluar biasa kegiatan nya
BalasHapussangat inspiratif dan kooperatif
dalam membina dan juga dalam mendorong sekaligus memajukan industri pariwisata
Harusnya seperti ini pemerintah dalam mengembangkan pariwisatanya ya kan. Memanusiakan manusianya terlebih dahulu dengan sadar wisata. Thumbs up buat Dispar Bintan yang selalu concern dengan kemajuan pariwisatanya. Ikutan kelas Bahasa Inggris dong om. Kapan diadalan lagi? haha
BalasHapusKalau lahir dan dewasa di zaman now mungkin aku bakal ambil kuliah jurusan pariwisata secara dulu pengen jadi koki ditentang dengan orang tua.
BalasHapusKeren ya bang acaranya.
BalasHapusBikin makin melek pariwisata.
Semoga pelatihan sejenis ini makin banyak
Aamiin
wah.. pemkab bintan memang selalu ada inovasi yah untuk memajukan pariwisata mereka...
BalasHapus